Membahas tentang beberapa dampak yang timbul akibat begadang – Idealnya orang dewasa tidur selama 7 jam hingga 9 jam setiap harinya, dan waktu tidur yang paling tepat adalah saat di malam hari. Hal ini karena dalam kondisi tidur nyenyak dalam gelap tersebut maka tubuh akan memproduksi berbagai hormon serta zat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, seperti hormon pelangsing, hingga zat kolagen. Jadi usahakan tidur berkualitas di malam hari dalam keadaan lampu dimatikan.
Sebagai akibat jika mengalami kurang tidur maka tubuh justru akan memproduksi hormon perusak seperti kortisol atau hormon pemicu stress selain mengalami kendala dalam memproduksi berbagai hormon dan zat berguna bagi tubuh. Berikut ini adalah beberapa dampak begadang.
Penuaan Dini
Kurang tidur bisa menyebabkan kulit menjadi kering dan penurunan tingkat pH kulit serta menyebabkan kehilangan banyak cairan. Tingkat kelembapan kulit menurun seiring dengan kurangnya waktu tidur tiap malamnya. Muncul juga lingkaran hitam di bawah mata akibat begadang, akibat rusaknya kolagen di kulit wajah yang berfungsi untuk menjaga kulit tetap elastis. Kulit pun mengendur dan kehilangan elastisitasnya, hingga muncul keriput. Bisa juga memicu munculnya jerawat dan komedo.
Stres akibat begadang akan meningkatnya produksi minyak, yang jika tersumbat akan menimbulkan jerawat. Kulit wajah juga menjadi kusam. Aliran darah di kulit tidak optimal. Sehingga produksi kolagen terganggu dan kemampuan memperbaiki sel-sel kulit yang rusak menurun. Tidur yang cukup diperlukan guna pembentukan hormon melatonin dan kolagen.
Penurunan Fungsi Otak
Begadang menyebabkan hilangnya fokus. Kondisi tersebut sering disebut sebagai brain fog. Otak mengalami gangguan akibat kurang tidur. Sehingga akan mengalami kesulitan dalam konsentrasi. Daya ingat pun bisa menurun. Menjadi mudah lupa, serta mengurangi daya nalar, dan kemampuan memecahkan masalah juga mengalami penurunan. Kemampuan dalam memperhatikan sesuatu dan tingkat kewaspadaan pun menurun. Hal ini akan mengurangi kemampuan menyerap pelajaran juga penurunan kemampuan bekerja serta bisa menyebabkan kecelakaan pada saat berkendara dan meningkatkan risiko kecelakaan kerja.
Sehingga hindari mengemudi sehabis begadang. Tak heran pula jika kemampuan belajar dan bekerja pun akan makin melambat. Lebih efektif jika pekerjaan yang tertunda dikerjakan keesokan harinya saat tubuh fresh daripada memaksakan lembur saat tubuh sudah lelah.
Peningkatan Berat Badan
Begadang juga bisa mengakibatkan kenaikan berat badan. Pada saat tubuh kurang tidur maka akan cenderung menjadi merasa mudah lapar dan lalu makan lebih banyak dari yang dibutuhkan. Sinyal lapar tersebut bisa menjadi pengalihan dari rasa kantuk akibat kurang tidur.
Metabolisme tubuh tidak normal. Terdapat dua hormon, yaitu leptin dan ghrelin, yang bertugas mengatur rasa lapar atau kenyang, yang akan terganggu fungsinya saat kurang tidur. Sehabis begadang maka tubuh juga cenderung merasa lelah dan menjadi malas berolah raga. Sehingga timbul obesitas.
Tubuh Lemas dan Penurunan Stamina
Pada saat tidur, maka tubuh bisa menyimpan glikogen di jaringan otot dan organ liver. Glikogen diperlukan sebagai cadangan energi. Sehingga jika tidak tidur semalaman, maka suhu tubuh menurun, daya tahan menurun dan tubuh tak memiliki cadangan energi. Sehingga tubuh pun menjadi lemas dan stamina pun menurun.
Dengan demikian tubuh menjadi rentan dan mudah terserang penyakit.
Jangan sepelekan dampak begadang. Akibatnya bisa mengganggu kesehatan. Efek buruknya dapat meluas hingga kemana-mana.